Entri Populer

Minggu, 07 Agustus 2011

Harga Lada Eceran Masih Tinggi


Harga Eceran Lada Masih Tinggi Di Pandeglang. Sabtu, 2 Juli 2011

Harga lada pada tingkat pedagang pengecer di pasar trandisional di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada akhir pakan ini masih tinggi dan permintaan normal.

Pantauan di Pasar Badak, pasar tradisional terbesar di Kabupaten Pandeglang, Sabtu, menunjukkan harga eceran lada masih bertahan pada angka Rp80 ribu/kg.

"Masih Rp80 ribu/kg, memang relatif tinggi dibandingkan harga normal bekisar Rp60 ribu-Rp70 ribu/kg," kata Mumuh pedagang bumbu dapur di Pasar Badak Pandeglang.

Menurut dia, kondisi harga tersebut sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir, dan kemungkinan akan naik menjelang Ramadhan, karena permintaan meningkat.

Mengenai pembelian dari masyarakat, menurut dia, untuk lada memang sangat jarang yang membeli hingga satu kilogram, paling cuma satu-dua ons.

"Kebutuhan lada untuk memasak tidak terlalu banyaK, jadi masyarakat paling membeli satu-dua ons, sangat jarang yang membeli sampai satu kilogram," katanya.

Sedangkan untuk kebutuhan lain, menurut dia, masih bertahan yakni kemiri kupas Rp28 ribu/kg. Harga kemiri ini relatif karena normalnya Rp25 ribu-Rp26 ribu/kg.

Kemudian, cabai merah besar dijual Rp9.000/kg, cabai merah keriting Rp16.000/kg, cabai rawit Rp9.500/kg, cabai merah hijau Rp6.000/kg.


Harga Lada kembali Menguat
Pada penutupan perdagangan di NCDEX (National Commodity Exchange), harga Lada untuk penyerahan Juni 2011 ditutup menguat. Harga Lada berada pada level INR29.637 per ton dari harga sebelumnya INR29.460 per ton. Pasokan Lada yang terbatas masih menjadi pemicu utama kenaikan harga Lada. Di Lampung, harga Lada Hitam menguat sebesar Rp 2.000 per kg. Harga Lada berada pada level harga Rp 42.000 – Rp 44.000 per kg. Sementara itu, selama 2010, Vietnam mengekspor 116.500 ton. Dari jumlah tersebut terdiri dari 80% Lada Hitam dan 20% Lada putih. Ekspor tahun 2011 diperkirakan lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Hingga Mei 2011, total ekspor dari Vietnam diperkirakan sekitar 50.000 mt, yang 9.000 mt rendah dari periode yang sama. Amerika Serikat dan Jerman adalah pasar utama untuk Lada Vietnam, diikuti oleh Belanda, Uni Emirat Arab dan Mesir.

Harga berbagai komoditas andalan khususnya Lada, di pasaran di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara cenderung naik. Harga Lada dari Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 40.500 per kilogram. Permintaan pasar selama sepekan terakhir ini cukup tinggi, sementara persediaan ditingkat petani dan pengumpul sangat kurang menyebabkan harga langsung naik cukup tinggi. Ekspor Lada Indonesia yang selama tahun 2010 mencapai 63 ribu metrik ton, diperkirakan turun menjadi sekitar 23 ribu metrik ton saja pada 2011. Produksi turun karena faktor cuaca, jadi ekspornya juga diperkirakan turun. Produksi Lada Indonesia yang pada 2010 sebanyak 56 ribu ton, dipredikai akan turun menjadi sekitar 37 ribu ton pada 2011. Hujan lebat pada akhir tahun 2010 dan awal 2011 diperkirakan menurunkan produksi negara-negara penghasil Lada seperti Indonesia, Brasil, Vietnam, India, dan Srilanka. Diperkirakan produksi Lada dunia pada 2011 sekitar 309.952 metrik ton, lebih rendah dari produksi Lada tahun 2010 yang mencapai 330.380 metrik ton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar